Postingan

blogspot.com

Keberanian Nadhia

Gambar
Nadhia mengamati bangunan yang berdinding kayu dan berlantai semen tanpa keramik di hadapannya. Bangunan tersebut cukup besar namun terkesan kotor. SMP Pelita Harapan nama sekolah itu, akan menjadi tempat Nadhia menimba ilmu mulai sekarang. Gadis kecil yang berusia 13 tahun itu menghela nafas kemudian merapikan jilbabnya dan mulai memasuki halaman sekolah yang tak begitu luas dengan tiang bendera yang sudah berkarat, tepat berada di tengah halaman. Benderanya sudah terlihat lusuh melambai-lambai dimainkan angin yang berhembus pagi ini. Para siswa siswi terlihat asyik dengan kegiatan mereka tanpa memperhatikan Nadhia, siswi kelas tujuh yang akan menjadi anggota baru di SMP Pelita Harapan. Pak Ahmad, ayah Nadhia dulunya adalah staff karyawan kantor pajak di kota Palembang. Dia dipecat karena telah membuka rahasia atasannya atas tindakan penggelapan uang kantor. Kedudukan yang lemah dapat dikalahkan sekalipun itu suatu kebenaran. Nadhia begitu kesal mengetahui hal tersebut. Apalagi dia h

Abdiku Untukmu Keluarga Kecilku

Gambar
Seraya bulan mengitari bumi, malam itu aku dan adikku aliyah sedang menonton televisi. Oh ya, perkenalkan, namaku ika, aku anak sma kartika rinaf bangsa, aku kelas x. A, kelasku sih terkenal paling nakal, apalagi dengan aku yang selalu ribut dalam kelas. “teeeeeeetttttttt” suara handphone ika “ternyata hanya sms” gumam ika. Ia tak tau siapa yg meng sms nya itu, pada saat di bukanya ia berkata “mama? Kenapa ya mama sms? Gak tumben-tumbennya maama sms deh. -_-” gumam ika lagi, betapa terkejutnya ternyata sms itu mengabarkan kalau mamanya ika kecelakaan mobil pada pukul 10.30 di depan jalan karya 3, air mataku pun menetes setes demi setetes, hal yang tak pernah kuduga.. Dalam hatipun aku berdoa “ya tuhan.. Kau tau kami masih membutuhkan mama, tolong selamatkan dia. Aku pun mengecek sms dari mama kembali, ternyata itu om fahri adik kandung mama ku… Aku pun bergegas belari ke arah meja piket guru, “ibu guru, ika izin ingin menjenguk mama” kata ika dengan nafas tersengah-sengah. “mama mu e

Menganjurkan untuk Bertindak

Gambar
Berbeda dengan menulis fiksi seperti novel yang cenderung menghibur, menulis nonfiksi seperti buku-buku “how to”, “help self’ atau buku-buku motivasi adalah untuk mengenjurkan supaya bertindak. Kemampuan kita untuk mempengaruhi orang lain, dan membuat mereka supaya bertindak melakukan apa yang kita tulis berarti akan membuat kita selangkah lebih maju atau sedikit berada di atas. Ini akan berarti tambah pengaruh, tambah keuntungan-keuntungan dan tambah kesenangan. Menganjurkan orang untuk bertindak adalah hal yang sangat penting dalam hal apapun termasuk dalam bisnis. Seperti halnya para penulis, pemasang iklan, pembicara, pegawai maupun perusahaan-perusahaan. Demikian juga kita sebagai orang tua yang menginginkan anak-anaknya supaya rajin belajar. Langkah pertama kea rah sana adalah kita harus menimbulkan perhatian atau minat. Jika kita tidak menimbulkan minat atau perhatian, maka orang tidak akan memperhatikan apa yang Anda tulis atau katakana. Apapun profesi kita, terutama sebagai

Wiro Sableng #149 : Si Cantik Dari Tionggoan

Gambar
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : DADU SETAN "SAUDARA WIE, APA YANG TERJADI? APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAPKU?!" TANYA LOAN NIO NIKOUW. TANGAN KIRI MENUTUP PADA PAKAIAN YANG TERSINGKAP. TANGAN KANAN MERABA KE PUNGGUNG. "DIMANA PEDANGKU?" TIBA-TIBA ADA SESEORANG MUNCUL DI MULUT GOA. "LOAN NIO. BANGSAT BERAMBUT GONDRONG ITU BARUSAN HENDAK MEMPERKOSAMU UNTUNG AKU DATANG. DIA PULA YANG TELAH MENCURI PEDANG NAGA MERAH MILIKMU..." "SAUDARAWIEI BENAR ...BENAR?!" "BENAR APA NIO?" "KAU HENDAK MEMPERKOSAKU! KAU MENCURI PEDANG NAGA MERAH!" ‘NIONIO, AKU BELUM GILA MELAKUKAN HAL BEJAT ITU PASTI BANGSAT MUKA TENGKORAK INI MENGARANG CERITA MENGUMBAR MULUT FITNAH!" "SAUDARA WIE. AKU TIDAK MENYANGKA BEGITU BEJAT BUDI PEKERTIMU! AKU MENGIRA KAU SEORANG SAHABAT YANG BISA DIMINTA TOLONG! TERNYATA KAU IBLIS TERKUTUK!" "NIONIO. DENGAR DULU KETERANGANKU..."UCAP WIRO."AKU

Wiro Sableng #37 : Maut Bermata Satu

Gambar
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito SATU Hujan lebat menggebrak bumi. Guntur menggelegar berkepanjangan. Kilat sambar menyambar. Bumi Tuhan seperti hendak kiamat. Saat itu baru lepas tengah hari. Tapi hujan lebat, gumpalan awan menghitam membuat suasana seperti dicengkram gulitanya malam. Karena sulit melihat jalan yang ditempuh, apalagi mulai mendaki dan berbatubatu, penunggang kuda itu tidak berani bergerak cepat. Sesekali binatang tunggangannya yang sudah letih itu tergelincir dan meringkik. Suara ringkik kida, deru hujan yang menggila, gelegar guntur dan kiblatan kilat membentuk suara dahsyat yang menegakkan bulu roma! Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba beberapa tombak di hadapannya, di jalan yang mendaki dan berbatu oadas, penunggang kuda itu melihat cahaya, tepatnya nyala api. Sungguh sulit dipercaya. Dan lebih tak dapat dipercaya lagi, ketika dia mendekati nyala api itu ternyata adalah nyala sebuah obor. Obor ini dipegang oleh seoran

Sesuatu Kelihatan Sulit Sebelum Dikerjakan

Gambar
“Motivation is what gets you started, habits is what keep you going. Motivasi memacu keberanian Anda untuk melangkah, sedangkan kebiasaan menjadikan Anda terus melangkah.” ~ FitnessFirst Club Menceritakan impian dan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan besar pasti sangat menyenangkan. Tak jarang waktu kita habis hanya untuk membuat perkiraan-perkiraan atau wacana dari A sampai Z. Terkadang sampai kita lupa makan dan minum apalagi menunaikan tanggung jawab yang harus kita selesaikan. Realitas tersebut akan bertolak belakang bila sudah sampai pada tahap realisasi atau pelaksanaan. Mencanangkan target dan strateginya saja mungkin kita sudah mulai enggan. Seringkali pada tahap selanjutnya kita akan kehilangan fokus dan kemauan. Tidak mengherankan bila tindakan permulaan untuk mewujudkan impian yang sudah dibicarakan sampai mulut berbusa-busa tadi tidak menghasilkan apa-apa. Kalaupun langkah permulaan sudah cukup baik, tetapi bila pada pelaksanaan berikutnya fokus sudah terpecah dan kemau