Postingan

Diatas Lahan 20 Hektar Investor Finlandia Serius Bangun pabrik bata plastik di NTB

Diatas Lahan 20 Hektar Investor Finlandia Serius Bangun pabrik bata plastik di NTB : GURINDAM.ID- Rencana membangun pabrik bata plastik (ecobrick) Perusahaan BlockSolutions asal Finlandia

Kembali TNI AL Gagalkan Penyeludupan 100 Kilogram Narkoba dari Malaysia

Kembali TNI AL Gagalkan Penyeludupan 100 Kilogram Narkoba dari Malaysia : GURINDAM.ID- TNI Angkatan Laut berhasil menangkap dua pelaku penyeludupan 100 Kilogram Narkoba jenis Sabu dan Ekstasi yang diduga dibawa dari Malaysia di Perairan Muara Sungai Asahan, Sumatera Utara. Minggu (18/4/2021).

TEKATKAN.! BIARLAH ALLAH YANG MENGATUR HIDUP INI | GURU KEHIDUPAN ABANG ...

Gambar

Kata Guru Kehidupan Rasi Kembangan

Gambar

Renugkanlah: Merasakan Kuasa Tuhan Setiap Diri | Guru Kehidupan Abang Bu...

Gambar

Info Seputar Panahan Indonesia

Gambar
NATUNATERKINI - Setelah mengenal sejarah olahraga panahan dunia, kini saatnya kami menyuguhkan sejarah olahraga panahan di Indonesia. Simak ulasannya berikut! Olahraga panahan di Indonesia pertama kali dipertandingkan secara resmi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1948. Saat itu, olahraga ini menjadi salah satu cabang olahraga yang banyak menarik peserta sehingga dalam setiap kegiatan PON, cabor ini tidak pernah absen dalam kompetisinya. Melihat antusias yang besar serta tumbuhnya atlet dari cabang olahraga tersebut, akhirnya organisasi Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) berdiri sebagai wadah bagi atlet panahan yang  terbentuk 12 Juli 1953 silam di Jogjakarta atas prakarsa Sri Paku Alam VIII. Atas prakarsanya tersebut, akhirnya Sri Paku Alam VIII menjabat sebagai Ketua Umum Perpani selama 24 tahun terhitung mulai dari 1953 hingga 1977. Setelah terbentuk organisasi resmi tersebut, akhirnya Perpani mengajukan diri sebagai anggota FITA (Federation Internationale de Tir

Rocky: "Pers Jadi Infus Penguasa!"

Gambar
Oleh M. Nigara Wartawan Senior Mantan Wasekjen PWI ROCKY GERUNG, hmmm! Dulu, saya pasti akan marah dengan semua paparan Rocky, dalam acara 212 award, Sabtu (5/1/19) di gedung Usmar Ismail Jakarta. Lebih dari lima menit ia melecehkan pers Indonesia. Padahal pers ikut memerdekan bangsa ini. Perjuangan pers juga begitu dahsyat ikut membentuk bangsa ini. Tapi memang, sekarang telah terjadi pergeseran sangat dramatis. Pers tidak lagi seperti dulu. Pers tidak lagi berjuang untuk rakyat. Pers (memang tidak seluruhnya) telah menjadi corong bagi penguasa. Pers telah menjadi infus penguasa. Untuk itu, sekali ini, tidak ada kemarahan sedikit pun pada RG, begitu saya menyingkat nama Rocky. Saya justru begitu bahagia dengan seluruh paparannya. Paling tidak bukan hanya saya yang merasakan keanehan dengan pers kita. Ada orang lain sekelas RG ikut merasakannya. Di luar sana, banyak kawan-kawan yang sejak dua atau bahkan empat tahun lalu berhenti berlangganan. Malah ada yang lebi