Postingan

Teknology Alquran

Gambar
    SAMBUTAN PADA SEMINAR INTERNASIONAL TEKNOLOGI ALQURAN (19-20 Juni 1986) Yang kami muliakan Bapak Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia beserta rombongan. Yang kami muliakan Para Perwakilan Negara Asing, Yang kami muliakan Bapak Ketua DPP Tarbiyah Islamiyah Indonesia (Golkar) Yang kami muliakan Bapak PANGDAM. I Bukit Barisan, Yang kami muliakan Bapak Gubernur KDH. Tk. I Sumatera Utara, Yang kami muliakan Bapak KAPOLDA Sumatera Utara, Yang kami hormati Para Rektor, Para Dekan, Para Guru Besar, Para Lektor Kepala, Para Lektor, Para Dosen seluruhnya dan Para Asisten, Yang kami kasihi seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi, Yang kami hormati dan kami cintai seluruh ahli-ahli kami dari seluruh pelosok Tanah Air dan Luar Negeri serta seluruh hadirin dan hadirat, tidak ketinggalan mass-media yang kita cintai. AssaIaamu’alaikum wr. wb.  Kami, selaku Ketua Umum Yayasan, mengucapkan dengan tulus ikhlas selamat datang yang semesra-me

INDONESIA, Bermula dari Ranah Minang

Gambar
Mulai dikenal di Timur Tengah, tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah kemudian menyebar di kalangan jamaah haji di Makkah, termasuk jamaah haji dari nusantara. Dari situ, tersebarlah tarekat tersebut ke Tanah Melayu, termasuk Indonesia. Pengajaran dan pendalaman tarekat tersebut berkembang melalui keguruan. BJ O Schrieke dan Martin Van Bruinessen menyebutkan, Naqsyabandiyah masuk ke nusantara dan Minangkabau pada 1850. Sementara Christine Dobbin (2008) menyebutkan, tarekat Naqsyabandiyah sudah masuk ke Minangkabau sejak abad ke-17. Tarekat itu masuk melalui daerah pesisir Pariaman, kemudian masuk ke Agam hingga wilayah Lima Puluh Kota. Sedangkan Azyumardi Azra pernah menuliskan tarekat Naqsyabandiyah diperkenalkan ke wilayah ini pada paruh pertama abad ke-17 oleh Jamal al-Din, seorang Minangkabau yang mula-mula belajar di Pasai sebelum melanjutkan ke Bayt al-Faqih, Aden, Haramain, Mesir, dan India. Dalam hal keguruan tarekat, Syekh Sulaiman Zuhd

Prof. DR. Kadirun Yahya, MSc.

Gambar
Pengantar Abad ke XXI telah di ambang pintu, dan para ilmuwan futurolog kaliber dunia telah menggambarkan kecenderungan-kecenderungan yang bakal terjadi di abad itu dengan karakteristik utama globalisasi yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia serta perkembangan pesat di bidang ilmu pengertahuan dan teknologi. Negara Indonesia tidak terlepas dari dampak globalisasi sehingga dapat ikut memetik kemudahan-kemudahan serta manfaat bagi penduduknya. Akan terapi, globalisasi pun dapat memberikan efek samping yang sangat mengkhawatirkan. Untuk mengantisipasi globalisasi yang melanda dunia serta pengaruhnya terhadap manusia, maka dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia, khususnya dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) ke enam, pemerintah telah menetapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas pembangunan, sejalan dengan penataan industri. Di dalam makalah ini akan diuraikan cara pelaksanaan teknis peningkatan kual