Golkar Hampir Pasti Kunci Kursi Ketua DPRD Natuna

Natuna kepri Times-. Dari hasil penghitungan sementara, bisa dipastikan Partai Golkar akan mengunci kursi pimpinan sebagai Ketua di DPRD Natuna. Sesuai hasil penghitungan sementara, Partai Golkar berhasil menempatkan 5 wakilnya di DPRD Natuna. Dibilang hampir pasti karena perolehan suara ini belum ditetapkan oeh KPU Pusat, yang rencananya baru digelar 25 Mei mendatang.
Di Daerah Pemilihan (Dapil) I Natuna, Partai Golkar menempatkan Ngesti yuni suprapti,Welmi ,Bustamin bakri,Welmi. Selanjutnya di Dapil II (Serasan, subi ,Midai) Partai Golkar berhasil menempatkan 1 wakilnya yakni Hadi Candra S sos, Sementara di Dapil III, 1 kursi akan diduduki oleh bung Tomo dari Tarempak yang kini kab Anambas .
Politikus senior Partai Golkar sekaligus Ketua DPD Golkar Natuna, Drs H Daeng Rusnadi Msi yang juga menjabat sebagai Bupati Natuna 2006 s/d 2011 mengatakan, menjadi pimpinan di DPRD Natuna gampang-gampang sulit. Pimpinan harus bisa menempatkan dirinya sebagai pengayom dan "welcome" dengan seluruh anggota. Dia menceritakan saat dia menduduki Kursi Ketua DPRD natuna Periode 1999/2004 menceritakan .
"Itulah yang selama ini saya jalankan. Bagaimana caranya bisa menampung seluruh aspirasi anggota dan rekan-rekan. Kita harus selalu bisa menerima masukan-masukan dan tak alergi juga menerima kritikan," tegasnya.
Dari 5 calon anggota DPRD Natuna periode depan terdapat 3 nama yang diperkirakan calon kuat menggantikan posisi Ketua DPRD periode 2009/ 20014. Mereka adalah Dra Ngesti Yuni , Hadi Candra S sos dan Bustamin Bakri. Beberapa pihak memprediksi kursi ketua tak lepas dari ketiga wakil Golkar tersebut.
Disinggung mengenai hal tersebut, Daeng mengatakan ketiganya tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun yang jelas menurutnya DPD Partai Golkar Kab Natuna dari Golkar untuk periode mendatang haruslah dipilih anggota yang bisa diterima oleh seluruh anggota lainnya." Yang jelas juga paham dan menguasai tugas-tugas pokoknya sebagai pimpinan mewakili anggota lainnya," jelasnya.
Pimpinan menurut Daeng harus mampu memaksimalkan kinerja dewan untuk mensejahterakan rakyat. "Juga mampu berkoordinasi serta sinergi dengan unsur pimpinan lainnya, kan ada tiga wakil ketua yang nanti juga mendampingi," sebutnya.
Daeng memberikan contoh di era seperti ini, siapa saja apabila melakukan hal yang benar, janganlah ragu atau takut-takut."Ini untuk memberikan spirit dan semangat kepada semua penyelenggara negara di daerah. Karena dengan situasi sekarang, pemberantasan korupsi dan lain sebagainya terkesan membuat semangat kreatifitas para penyelenggara pemerintahan di daerah menjadi ciut, was-was dan gamang. Seperti ketakutan, semuanya menjadi serba terbatas, karena belum apa-apa sudah takut duluan. Nah dari kata-kata siapa, apa, kada papa (tidak apa-apa,Red) saya ingin memberikan dukungan, bahwa bagi siapa saja, selama kita benar, berada di atas rel yang betul dan tidak melakukan sesuatu hal yang melanggar hukum, janganlah takut, maju saja terus, kita harus teguh dan tegar," ungkapnya.
Sementara di kursi Wakil Ketua, tampaknya tak bakal lepas dari 3 partai, yakni Partai Amanat nasional (PAN), Partai Demokrat (PD) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Terkait hal itu, caleg PDIP untukNatuna, Rusli yang sudah hampir pasti lolos mengatakan, secara pribadi dirinya mengunggulkan Zulkarnaen untuk duduk mewakili PDIP sebagai Wakil Ketua, namun dirinya tetap akan tunduk dan patuh apabila partai atau fraksi mencalonkan figur lain."Itukan pendapat pribadi. Sementara untuk menentukan calon pimpinan itukan pasti terlebih dahulu diputuskan melalui rapat fraksi sebagai kepanjangan tangan partai di parlemen. Tentunya saya juga harus patuh dan tunduk terhadap keputusan itu," ungkapnya.
Sedangkan dari PAN yang paling senior adalah Daeng Amhar SE MM, sehingga banyak pihak memprediksi pria yang juga duduk sebagai Ketua DPD PAN Natuna itu, bakal duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Natuna, mewakili PAN.(riky)