pemerintahan Natuna Perlu kerja keras mengembangkan wisata Bahari



SARANA Infrastruktur Daerah Belum memadai

kepri time Natuna-Obyek Wisata ini berada pada daerah-daerah pesisir pantai dan pulau-pulau di Kabupaten Natuna diantaranya memiliki taman-taman laut yang cukup indah disertai dengan pasir putih yang ada pada beberapa pulau yang dijadikan sebagai taman wisata nantinaya,dan pemerinytahan natuna membuka peluang sebesar besarnya bagi investor untuk menanamkan modal dalam pengembangan poptensi wisata di natuna nantinya dengan serangkayan program natinya Pantai tanjung miliki segudang potensi yang belum disentuh dan dikelola secara propesional . Sumber daya alam minyak dan gas masih menunggu dieksploitasi, perikanan dan ribuan hektar lahan hanya ditumbuhi belukar, belum juga diurus tentunya peluang besar bagi investor asing mengambil peranan wisata dinatuna ."saya percaya seiring akan dibuknya pengolahan Blok D Alpha natinya potensi alam wisata akan maju pesat tidaktertutup kemuungkinan natuna bakal menjadi bali ke dua sehinga PAD Natuna Dari sektor wisata akan bertambah,peranan pemerintah setempat sangat diperlukan untuk membuka peluang bagi investor luar"ungkap Hamdi.

Potensi wisata di Natuna sangat banyak dan masih alami. Khusus wisata bahari, banyak lokasi yang cocok untuk diving, snorkeling, atau sekadar menikmati pemandangan pantai. terdapat ratusan lokasi pantai dan laut yang, jika dikembangkan, kami yakin dapat menyaingi WIsata top dunia, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna Drs.Hamdi Atan Msi bebrapa waktu lalu di ruang kerjanya

Tersebar di 11 kecamatan, terdapat ratusan pantai menawarkan keindahan serta keunikan tersendiri. Namun, sarana menuju ke tempat itu belum memadai, bahkan beberapa belum tersedia.

Akan tetapi, hingga kini infrastruktur dan sarana daerah, berupa jalan, bandara, pelabuhan, ketersediaan angkutan serta regulasi pajak maupun kemudahan penanaman modal yang dibutuhkan calon investor atau pengembang belum terpenuhi. Praktis, Natuna memang menjadi daerah yang dapat dikatakan terisolir serta belum mampu menarik investor.

Memiliki lebih dari 270 pulau diselingi warna biru laut yang mempesona, kabupaten ini memusatkan pemerintahannya di Pulau Natuna, Kabupaten ini resmi direstui terbentuknya hampir delapan tahun lalu berdasarkan UU Nomor 53 Tahun 1999.buah pemekaran dari bintan (kepri)

Namun, pemerintahan kabupaten praktis baru berjalan sekitar lima tahun terakhir. Tahun 2000, belum ada sarana transportasi yang memadai di Ranai. Hampir seluruh jalan di pulau ini adalah jalan tanah berkerikil atau pun jalan aspal yang sebagian besar telah mengelupas.

Natuna sendiri dapat dicapai dari Batam maupun Tanjung Pinang dan Pekanbaru jakarta dengan pesawat yang hanya dilayani satu maskapai penerbangan riau air line. Penerbangan dari dan ke Natuna dari masing-masing tempat tersebut hanya dilayani tiga kali dalam seminggu. Itu pun dengan biaya sangat tinggi, antara Rp 800.000- Rp 1,5 juta untuk sekali jalan.

Dari laut sendiri bias di capai dengan mengunakan kapal Pelni dengan kapasitas penumpang 3000 orang dengan rute perjalanan kapal Tanjung pinag,anambas,natuna,pontianak hinga tanjung periuk Jakarta.

Sementara itu, dari kab kota Natuna ke pulau-pulau lain di kabupaten ini belum tersedia sarana transportasi memadai. Kapal cepat (speed boat) rutin hanya melayani arus penumpang dari Binjai ke Pulau Sedanau dan Klarik, salah satu tempat di Natuna yang belum dapat dicapai melalui jalan darat karena belum tersedia.



Padahal, kabupaten seluas 141.000 hektar lebih dengan sekitar 90.000 jiwa penduduk ini membutuhkan lebih banyak sarana transportasi yang saling menghubungkan antarlokasi. Di kabupaten ini, terdapat sedikitnya 10 pulau yang menjadi pusat pertumbuhan perekonomian, tetapi letaknya tersebar dan berjauhan ya harapan semoga saja kita bersama-sama membangun natuna kedepannya lebih baik lagi (riky)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia