SPEKULAN TOKE MINYAK MERUGIKAN MASYARAKAT ,PEMERINTAHAN KURANG TRANSPARAN KE WARGA

Sekarang Harga minyak sudah turun, dari pasokan Harga yang di patok oleh Pertamina Natuna,yakni Harga Eceran Tertinggi (HET) per liternya 5200 dan Solar 4800.Masyarakat letung meminta transparansi dari pihak pengusaha dan Pemerintahan kecamatan setempat, Soal minyak naik hinga mencapai 6500 per liternya .LSM Gengam angkat bicara mempertanyakan sikap dari pengusaha Agen Minyak dan pihak kecamatan yang kurang transparan ke masyarakat.



Natuna, Kepri Times-Ketua LSM Gengam Indra syahputra, kepada kepri times Di Ranai Natuna menjelaskan(11/3), Setelah mendapat informasi falid dari salah seorang pekerja di Agen Minyak milik (pekwat alias taufik red) seorang pengusaha yang mengendalikan arus minyak dari Natuna ke Jemaja yang sudah beroperasi sejak tahun 2005 dengan Kapal kayu Tulai 2000 miliknya, dan sekaligus sebagai pemain tunggal dalam menyuplai Minyak di daerah ini.



Orang kepercayaan pekwat Menjelaskan bahwa setiap keuntungan 1500 perak yang di peroleh Pekwat dari hasil keuntungan penjualan Minyak Premium ,Solar dan Minyak tanah nantinya akan dipergunakan untuk kecamatan guna pembiayaan Masjid Surau , Sekolah MTS termaksud honor Guru dan acara serimonial kecamatan, seperti Tujuh Belasan (hari kemerdekaan RI), Lanjut indra



“kami melihat gejala ini kurang baik, masak masalah pemerintahan seperti kecamatan itu harus pengusaha menangung beban seharusnya Pihak kecamatan mencari alternatif dan solusi lain. Jadi kenaikan harga 1500 itu mutlak pengusaha menentukan sendiri dengan pihak kecamatan. Dari awal minyak dan Solar yang ditetapkan Per HET 5200 dan 4800 dari Pemerintahan setempat hal ini masih Pemerintahan Natuna,”imbuhnya.



Emang sih dulu Toke Minyak itu pernah membantu tahun 2007 ke karang Taruna dalam acara Tujuh belasan agustus itupun hanya 2 juta saja tidak lebih hanya setahun.



Tahun 2005 silam, Pihak kecamatan Jemaja Pernah menghimbau untuk berembuk ke pada para pengusaha agar kesepakatan dibuat dalam bentuk komitmen bersama, saat itu Muktar Ahmad menjabat sebagai camat Jemaja yang saat ini beliau bekerja di sekretariat Pemrintahan kab Natuna.



Yang katanya. “pengusaha berhak mengambil keuntungan dari Minyak itu dalam rincian untuk pengankutan ke Transportasi kapal hingga ke tempat tujuan hanya ditetapkan 50 perak per liternya dan ini sudah menjadi ketetapan bersama dalam forum kecamatan.



Parahnya , Pengusaha itu malah menjual tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku Dari aksinya jelas akan memberatkan kocek Masyarakat letung dengan menaikan harga sangat tinggi yakni untuk bensin 6500 perak per liter sedangkan Solar 6000 per liter.





“Tingal dikalikan saja dalam 20 ton minyak Bensin yang masuk di letung dia bisa meraup keuntungan bersih per liternya 1500 perak artinya dalam 20 ton dia bisa mendapatkan 30.000.000 juta per bulanya ini belum termasuk keuntungan Solar, bayangkan aksi ini udah ditekunya Selma lima tahun warga tidak dapat dampak positipnya.



Minyak yang masuk di letung berkisar 10 ton per dua minggu

Dalam sebulanya dia mengambil Minyak dari Pertamina Lampa Natuna berkisar 20 Ton rata rata.ungkap Indra.

Di juga mengatakan Sampai detik ini Dinas perdagangan (Dispridag) belum melakukan tindakan sedikitpun baik dari kelayakan Kapal pengusaha itu hingga Harga yang di tetapkan oleh pengusaha Minyak di Letung Itu.

Di akhir cerita indra mengatakan apabila ada penyimpangan yang terjadi di lapangan berkaitan dengan Minyak ini ,himbaunya agar pihak berwajib meng kros cek apa bila ada kettidak wajar dari aksi ini dan segera di tindak lanjutkan sesuai hukum yang berlaku di Republik ini,Tanadnya.



Warga Mengeluh



Ahmad salah seorang Nelayan penangkap ikan Disana mengeluh dia bisa terancam tidak melaut lagi. “kami sangat kesulitan sekali dengan harga minyak yang sangat tinggi itu, pasalnya kalau turun kelaut setidak nya dalam sehari kami membawa bahan bakar solar sekitar 15 sampai 20 liter.Apabila harga minyak ini terus naik bisa dipastikan anak dan bini kami kelaparan dirumah karna tidak sangup lagi beli bahan bakar untuk melaut,”kata Ahmad melesu.



Sedangkan Untuk Minyak tanah kami Warga letung hanya diberi jatah dengan menunjukan kupon ke Agen di berikan 8 liter dengan harga di patokan 3000 perak per liternya, per KK ,ini kami maklumlah,” ungkap Ahmad yang di aminkan temannya.



Muhamaddi

Kepala Depot Pertamina Selat lampa Natuna menjelaskan kepada Kepri times (12/3).di Ranai Natuna.

” Harga eceran tertinggi,itu ditentukan melalui SK Bupati berdasarkan Rapat Siswana dan dinas Dispridag Pemerintahan kab Natuna harga itu dituangkan ke dalam keputusan Bupati.



Implementasinya dilapangan,Agen Premium Dan Solar(APMS ), ditenttukan oleh pemerintahan setempat,Kecuali SPBU harga ini udah ditettukan Pemerintah RI dan di awasi oleh pihak Pertamina,”ucap Muhamaddi.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa tingkat HET Kalau untuk APMS ditambah Transportasi dan Margent Pangkalan menjadikan pertimbangan pengusaha untuk menaikan harga .

Untuk kecamatan letung HET paling tertinggi mengingat jarak dari Depot Pertamina Lampa Ranai jarak yang cukup jauh di tempuh sekitar 4 hari perjalanan Laut ke Letung idealnya utuk ongkos minyak di cas 700 perak per Liternya, jadi kalau Minyak Bensin sekitar 5200 per HET udah termasuk ongkos Transportasi layak di jual di sana.





Apabila ada kejangalan yang terjadi di Letung pihak kecamatan sebagai penganyom dari masyarakat sehendaknya melaporkan ke Bupati Jika ada pelangaran di luar ketentetapan SK seperti kasus Letung ini ,”ujar Muhamaddi.

Sampai berita ini diturunkan ,Wartawan Kepri Times berupaya meminta tanggapan Camat setempat melalui Tlp Selurer, tapi pak camat tidak bergeming intinya camat letung sulit dimintai keterangan terkait kasus Spekulan Minyak disana.

(riky)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia