Alat serta sarana penunjang padat karya kurang berkualitas



perlengkapan PPK seperti Parang, Cangkul, Sekop, martil, Gerobak dorong tidak memiliki kwalitas dan tidak bermutu padahal angaran yang di plotkan untuk program Padat karya cukup besar mencapai 19 Milyar rupiah.

natuna-Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Sosnaker) Kabupaten Natuna dalam program padat karya tahun 2009 mentargetkan realisasi pengentasan pengangguran sebanyak 8.000 orang.

Mengingat, pengangguran merupakan salah satu persoalan yang perlu diprioritaskan pemerintah daerah setempat. Kepala Dinas Sosnaker Kabupaten Natuna, Drs Agus Supardi melalui Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja, Ir Joko Yugo Putra mengatakan berapa waktu yang lalu , progam padat karya tersebut merupakan konsep jangka panjang yang dilaksanakan pihaknya dalam upaya mengentaskan pengangguran di Kabupaten Natuna.
Terhitung sejak Januari lalu, sedikitnya terdapat 48 desa dari 73 desa yang telah didata untuk mengetahui besaran angka pengangguran di daerah penghasil gas tersebut.


"Target yang ingin kita capai dalam program padat karya ini yakni membebaskan masyarakat dari pengangguran. Dari prediksi pencanangan program itu sedikitnya kurang lebih terdapat 8.000 pengangguran di Natuna. Dengan pelaksanaan padat karya ini, diyakini masalah pengangguran di Kabupaten Natuna dapat diminimalisir sekecil mungkin," kata Joko ditemui di ruang kerjanya.

Pernyataan itu menuai kontra negatf warga yang mendapatkan bantuan Program padat karya malah sebalinya banyak Desa yang di bantu untuk melancarkan program yang diprakarsai Dinas Transmigrasi sosial kab Natuna kurang Maksimal Dalam Penerapanya sera penyaluran seperti Alat dan Insentif ke warga Desa mendapatkan bantuan Program tersebut salah satu diantaranya Di Desa Sepempang.


Natuna kepala Desa (Kades) Sepempang Kelurahan ranai Kota Muhammad Delan mengatakan bahwa pengadaan barang perlengkapan Program Padat Karya (PPK) dari Dinas tenaga Kerja dan Sosial kabupaten Natuna yang diserahkan kepihaknya beberapa hari lalu tidak bisa dipergunakan sebagai mestinya. Hal itu dikatakannya kepada media ini dikediamannya sepekan yang lalu.



Dikatakannya, barang perlengkapan PPK seperti Parang, Cangkul, Sekop, martil, Gerobak dorong tidak memiliki mutu, pasalnya barang tersebut mudah patah-patah. Tidak hanya itu barang tersebut hanya beberapa saja yang dikirim ke desanya dan tidak diberikan data tertulis berapa jumlah barang yang diserahkan.



Jumlah barang penunjang ini diantaranya untuk Parang 10, cangkul 12 , sekop 20, gerobak dorong 10, martil ukuran tiga Kilo 9, martil ukuran kecil 60, yang dibagikan kepada sembilan Rt dan 20 kelompok kerja.



“sekarang ini warga saya bekerja menggunakan peralatan peribadi masing-masing, karena barang penunjang yang diberikan tidak bisa dipergunakan, apalagi jumlahnya sangat kurang, Sedangkan potongan dana PPK untuk belanja peralatan keperluan ini sangat besar ditiap desa” pungkasnya.

Dana digulirkan secara bertahap

Muhammd juga mengatakan pihaknya mengusulkan empat kegiatan diantaranya mecah Batu Granit, rehap MDA, pembersiahan Lingkungan dan pemasangan Rumpun umpan ikan untuk Nelayan, semenara ini untuk progaram pembersihan lingkungan sudah berjalan selama dua hari secara serentak selama bulan puasa.



dikatakannya sekarang ini pihaknya hanya mendapatkan upah kerja keseluruhan senilai Rp 60 juta untuk tahap pertama. “gak ngerti juga katanya untuk tahap pertama, untuk tahap kedua gak tahu lagi, tak ada di jelaskan kesalnya” unkap kades lagi.



Sedangkan pekerja yang sudah tercantum berjumlah 309 pekerja, yang terdapat di 20 kelompok kerja di sembilan Rt desa Sepempang.



“sekarang sudah ada penamabahan tenaga kerja dari warga sekitar yang memerlukan pekerjaan”.



Sementara itu Dari laporan Ketua RW Beringin Jaya Muhamad Durani dan juga ketua kelompok kerja yang dijumpai media ini dilapangan mengatakan bahwa, barang penunjang seperti parang, cangkul dan sekop yang diberikan tidak bisa dipergunakan dan jumlahnya hanya satu dari tiap jenis barang.



“kami hanya dapat satu parang, satu sekop, satu cangkul, itu pun tak dapat dipakai, sekarang kita pakai milik pribadi masing” ungkap Muhamad durani kepada media ini yang tengah membersihkan sungai di dikawasan Teluk baruk Desa Sepempang Rt Beringin Jaya Kelurahan Ranai Kota.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia