EKSISISTENSI KPN DI WILAYAH PERBATASAN INDONESIA

Laporan:Riky Rinovsky
Natuna- (kerukunan Pemuda Natuna) KPN salah satu organisasi kepemudaan yg eksis mempersatukan antar etnis pemuda baik, suku ras dan agama dalam platporm NKRI di wilayah perbatasan indonesia khususnya daerah NATUNA

. Latihan gabungan atau latgab terbesar Tentara Nasional Indonesia dalam 12 tahun terakhir, pada 1-19 Juni 2008, telah selesai. Latgab TNI 2008 dengan biaya mencapai Rp 50 miliar itu mampu menunjukkan kesiapan, kemampuan, dan profesionalitas TNI, dengan segala keterbatasannya, dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

Dengan pengalaman kasus Sipadan dan Ligitan, pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah daerah, seharusnya memiliki kepedulian tinggi terhadap pengelolaan wilayah perbatasan dan pulau terluar. Melalui pengelolaan wilayah perbatasan dan pulau terluar, kegiatan ekonomi di daerah pun tumbuh dan berkembang. Mobilitas masyarakat lokal dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Dengan kondisi itu, rasa nasionalisme dan peran masyarakat lokal di wilayah perbatasan pun menjadi lebih tinggi untuk menjaga wilayah NKRI.

Bagaimanapun, kekuatan TNI penting menjaga wilayah perbatasan. Sebagai contoh, kapal perang (KRI) terus berpatroli di perairan wilayah perbatasan.
Kekuatan militer memang bukan satu-satunya cara menjaga kedaulatan NKRI, khususnya wilayah perbatasan. Kekuatan lain yang diperlukan, khususnya di perbatasan, adalah pengelolaan wilayah, seperti pulau terluar, yang ditandai dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi.

Dalam era yang kian terbuka, kerawanan wilayah perbatasan bukan lagi invasi militer negara asing. Hal itu juga diungkapkan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso saat meninjau Latgab TNI di Batam, pekan lalu. Kecenderungan kerawanan di perbatasan adalah klaim atas suatu wilayah oleh negara lain. Salah satu contoh aktual, Pulau Batu Puteh yang dipersengketakan Malaysia dan Singapura.

Pada tahun 1979 pulau itu diklaim sebagai bagian dari wilayah Malaysia. Namun, Mahkamah Internasional (MI) pada 23 Mei 2008 memutuskan Pulau Batu Puteh sebagai wilayah Singapura.

Mengapa klaim atas suatu wilayah oleh negara lain sering terjadi? Banyak hal yang dapat diungkap. Salah satu alasan kuat klaim atas suatu wilayah, khususnya di pulau terluar, oleh negara lain adalah potensi ekonomi di wilayah itu.

Klaim atas suatu wilayah oleh negara asing semakin terbuka saat wilayah itu kurang dikelola, baik secara ekonomi maupun politik, oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Apalagi, ada wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain yang belum jelas, misalnya sebagian perairan Indonesia dengan Singapura.

“Tanpa pengelolaan wilayah yang baik, pulau atau wilayah terluar menjadi telantar dan kurang tersentuh pembangunan. Kondisi itu menjadi peluang bagi suatu negara untuk mengklaim wilayah itu”lanjut Aripin.

Kerukuna Pemuda Natuna berdiri bertepatan pada moment sumpah pemuda 28 oktober . KPN bisa menjaga keutuhan REPUBLIK INDONESIA.
Di wilayah perbatasan.Kata Aripin

ACTION SEBAGAI UPAYA TANGGUNG JAWAB GERAKAN PEMUDA DI NATUNA
Menilik dari problem bangsa yang kian hari kian mengkhatirkan, maka perlu kiranya disusun grand startegi pemuda Indonesia yang lebih praksis dan bersifat real. Hal ini perlu dilakukan guna menangkis stigma negatif yang melekat di dalam diri pemuda beberapa waktu terakhir.ungkap Ketua KPN Kab Natuna Aripin Kepada KP(8/1)di Kediamanya.

Langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan pemuda untuk menjaga NKRI adalah pertama, merekatkan kembali kohesi nasional, yaitu dengan memperkukuh persatuan dan kesatuan yang tidak bisa dilakukan secara parsial, dan harus melibatkan semua komponen bangsa.

Langkah ini bisa dilakukan dengan menghimpun generasi muda dalam kegiatan nyata yang jauh dari kepentingan golongan, untuk lebih praktis bisa dilakukan simposium dan sarasehan pemuda yang diisi dengan kegiatan-kegiatan sosial budaya, media yang paling efektif untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan pemuda adalah seni budaya, yang berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa, karena itu perlu di rumuskan jenis dan bentuknya.

Kedua, melakukan reorientasi dan revitalisasi wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa, serta integrasi nasional. Perlu di sadari, terjadinya berbagai stagnasi dan distorsi dalam kehidupan kebangsaan ini menuntut peran pemuda dengan serius untuk kritis dan selektif terhadap berbagai aliran politik yang masuk.

Terlebih saat ini politik partai politik dan politik aliran sudah mulai merambah masuk dengan derasnya kesetiap pelosok tanah air, sehingga hal ini memungkinkan terjadinya pergesekan kepentingan antar kelompok dan golongan. Menurut penulis, pemuda Indonesia harus mengambil peran yang strategis dalam menghadapi gelombang politik ini. Namun, harus diingat bahwa peran yang dimainkan pemuda bukan dalam artian parsial dikotomis, melainkan peran yang konstruktif dan holistik.pungkasnya.


hal senada juga dikatakan Ketua Gerbang Utara Kabupaten Natuna Safrizal Sofyan di kediamannya Ranai Kota 9 Perspektif dari lensa yang berbeda.Kata Rizal sapaan akrapnya.

Aksi-aksi yang lebih detail dapat penulis kemukakan secara garis besar sebagai berikut :
1. Mengadakan kajian dan memberi solusi pemikiran terhadap berbagai isu aktual dan kebijakan pemerintah yang menyangkut kehidupan rakyat banyak.

2. Membangun silaturahim yang berkelanjutan antara Pemuda dengan intitusi legislatif, eksekutif, yudikatif, ormas dan LSM sebagai upaya menyamakan visi, misi mengawal reformasi pembangunan di segala bidang.

3. Mensinergikan seluruh potensi Pemuda seperti politisi, birokrat, pengusaha dan intelektual untuk mengemban misi pencerahan bangsa.

4. Membentuk posko-posko gerakan anti korupsi dan penyalahgunaan jabatan (abuse of power) dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih (good governance).
5. Meningkatkan kepekaan Pemuda terhadap persoalan-persoalan pembangunan dan politik lokal, dalam rangka melakukan social control sekaligus sebagai social support terhadap seluruh proses pembangunan nasional di segala bidang.

6. Membangun kekuatan Pemuda yang berperan sebagai tenda besar bagi pemuda indonesia khususnya dan umat manusia pada umumnya dalam rangka mengemban misi perdamayan.
7. Membentuk dan mengembangkan simpul-simpul aksi kepedulian terhadap berbagai persoalan umat menuju kearah kesejahteraan bersama.

8. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan kualitas Pemuda, baik dalam bidang IPTEK maupun politik, birokrasi, pengusaha dan intelektual.
9. Proaktif membangun dan mengembangkan solidaritas umat dan manusia terhadap berbagai persoalan regional dan nasional yang menyangkut ketidakadilan, HAM dan kemanusiaan atau SARA.ungkap Rizal mengahiri Perbincangan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia