Sering Dok, Masyarakat Keluhkan KM.Bukit Raya

NATUNA - Masyarakat pengguna jasa kapal KM.Bukit Raya mengeluhkan seringnya kapal tersebut naik dok. Apalagi, dok yang dilakukan hampir setiap bulannya, yang memakan waktu dok selama 2 minggu.



Ali warga Midai menyebutkan kapal yang melayani rute Surabaya -Jakarta – Tanjungpinang – Letung – Terempa – Natuna – Subi – Midai – Kalimantan pulang pergi ini, terlihat sering dok setelah menjalani satu kali rute perjalanan.



“Setelah sekali perjalanan kapal off selama dua minggu dengan alasan naik dok,” ungkap Ali.



Menurut Ali dengan kondisi itu, banyak masyarakat pengguna jasa KM.Bukit Raya mengeluh karena sangat membutuhkan sarana transfortasi tersebut. Apalagi, dengan kapal itu, masyarakat merasa lebih nyaman berlayar dan dapat membeli buah tangan dari luar.



Dijelaskan, bagi penumpang yang naik dari pelabuhan Kijang, Bintan, pada saat kapal sudah belayar, sejam kemudian banyak menemukan penjual-penjual diatas kapal. Mereka berdagang bermacam ragam, seperti baju-baju, tas, jam tangan, bantal boneka bahkan bermacam buah-buahan.



“Mereka bukan pedagang biasa tetapi para anak buah kapal,” ungkapnya.



Sementara itu, dari pantauan detikkepri.com, saat mengikuti pelayaran dari Tanjungpinang menuju Natuna, beragam penjualan yang ditawarkan kepada penumpang khusunya mereka yang tidur di dek-dek kapal.



Aryo, salah seorang ABK, yang merangkap penjual beragam buah tangan itu, mereka memperoleh barang dagangan dari Jakarta dan Surabaya. Mereka memang sengaja membelinya untuk dijual di atas kapal.



Aryo mengaku tidak banyak mengambil untung dari selisih harga yang dijual. Mereka hanya untuk sampingan diluar gaji yang mereka dapatkan sebagai ABK.



Para ABK kapal memang bergantian untuk menjajakan barang dagangan karena harus melaksanakan tugas sebagai ABK kapal. Selain itu, mereka juga berjualan pada saat jam istirahat sehigga tidak mengganggu kerja. Riky R