Dekranasda Cari Ikon Kerajinan Natuna



sumber:www.detikkepri.com

NATUNA - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Natuna tengah mengali sejumlah karakter kesenian khas daerah Natuna untuk dijadikan ikon kerajinan daerah.


“Pencarian ikon ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai unggulan dari beberapa jenis kerajinan masyarakat Natuna,” terang Ketua Dekranasda Natuna, Hj.Diana Novita Amirullah.

Menurutnya, aksi penjajakan terhadap karakter kesenian khas daerah Natuna dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pengrajin. Selain langkah itu, juga dilakukan terobosan dengan menjalin kerjasama kepada dinas terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kantor Pemberdayaan Perempuan. Termasuk dengan sejumlah Dinas/Badan dan instansi di lingkungan Pemkab Natuna dalam rangka menghimpun jaringan pemasaran terhadap hasil kerajinan masyarakat tempatan.


Dijelaskan, masyarakat di setiap Kecamatan di Natuna mempunyai jenis kerajinan tersendiri. Kerajinan itu, umumnya dari bahan baku yang diperoleh dari alam. Diantaranya, kerajinan anyaman pandan, anyaman rotan, daur ulang serat kayu, batang lidi, sabut kelapa, kerang laut dan beberapa jenis makanan dan minuman serta hiasan aksesoris.


Karena itu, ungkapnya, kesenian Natuna bisa terus dilakukan inovasi setiap tahunnya, mengingat keragaman dari setiap Kecamatan bukan hanya berasal dari daerah penghasil anyaman pandan di Kecamatan Serasan saja. Masih banyak lagi ketrampilan tangan yang bisa diberikan pembinaan, agar kualitasnya bisa maksimal sehingga berdaya saing Nasional maupun internasional.


Dikatakan, beberapa tahun terakhir, Dekranasda hanya mengandalkan kesenian dari Kecamatan Serasan berupa anyaman tikar pandan dengan motif atau corak rabun tiga belas dan matahari yang telah dipatenkan. Untuk jenis corak anyaman pandan dari daerah tersebut, jumlahnya tidak kurang dari 13 jenis yang berbeda-beda, satu dengan lainnya.


Karena itu, Dekranasda, ujarnya, terus mendorong kader-kader binaan di tiap Kecamatan untuk membuat karya inovatif. Karya itu, nantinya akan diseleksi dan diberikan penilaian. Dan dengan cara ini diyakini bisa diperoleh ikon kerajinan terbaru.

Mengenai kerjasama yang ditawarkan, katanya, Dekaranasda tinggal menunggu jawaban dari instasi tersebut. Bentuk kerjasama yang dijalin adalah pemasaran kerajinan menjahit berupa seragam sekolah, sehingga kebutuhan pakaian siswa didik yang berada di Natuna, tidak lagi mengadopsi barang dari luar Natuna.


Sementara itu, seorang perajin di perkampungan dekat pelabuhan Selat Lampa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, Aminah (45) mengatakan, bila pemerintah serius membantu perajin, maka usaha kerajinan anyaman rotan di daerah itu akan berkembang.


"Sayang bila potensi yang dimiliki tidak dimanfaatkan, apalagi masyarakat di daerah ini sudah mahir dalam menganyam. Tinggal memberikan pelajaran tambahan sehingga bisa menghasilkan anyaman yang indah,” katanya.


Selama ini, ia mengakui bahwa permasalahan yang terjadi dalam hal industri rumahan (home industry) adalah lemahnya jaringan pemasaran hasil produksi. Hal inilah yang menjadi penyebab melemahkan potensi ketrampilan yang pernah dibina pemerintah. (Riky R)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia