Produksi Ikan Nelayan Tradisional Meningkat Drastis


sumber:www.detikkepri.com

ANAMBAS - Hasil produksi ikan para nelayan tradisional yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), untuk tahun 2010 ini, meningkat cukup drastis. Data daro Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) KKA menyebutkan, jumlah produksi ikan tangkap para nelayan Anambas tahun ini mencapai 713,99 ton per bulan. Angka ini melejit dari jumlah produksi ikan tahun 2009 yang hanya 101,75 ton per bulan.



Menurut Kepala DKP KKA, Zukhrin, jika dihitung nilai nominalnya maka kenaikannya mencapai Rp 407 juta per bulan tahun 2009 menjadi Rp 2,4 Miliar per bulan di tahun 2010. Kenaikan produksi ikan ini, disebabkan beberapa factor, diantaranya tingkat keamanan laut yang semakin membaik sehingga praktik illegal fishing oleh nelayan asing semakin berkurang, kesuburan karang yang mulai pulih setelah berkurangnya praktik pengeboman ikan sejak era 1990 an hingga adanya program pengadaan rumpon atau rumah ikan oleh DKP setempat.

Ditambahkan, tidak hanya produksi ikan tangkap, produksi ikan budidaya para nelayan dan petani di Anambas juga menunjukkan presatsi yang membanggakan. Setiap bulannya, rata-rata produksi ikan budidaya tahun 2010 mencapai 63,92 ton.

Kata Zukhrin, angka ini naik dari tahun 2009 yang hanya rata-rata 10,80 ton per bulan. Dan dari segi nominal materi, pendapatan petani budidaya ikan juga naik dari angka Rp 972 juta per bulan menjadi Rp 3,427 miliar per bulan.

Mengenai jenis ikan hasil budidaya, katanya, jenis Ringau paling mendominasi, dengan sekitar 29,06 ton per bulan. Kemudian disusul jenis jenis Kerapu Macan sebanyak 9,08 ton per bulan dan Kerapu Sunu 7,53 ton per bulan.

“Saat ini kita akan erus melakukan pembinaan untuk memunculkan petani-petani baru untuk melakukan budidaya ikan karena selain menguntungkan para petani dan nelayan, kenaikan jumlah produksi ikan juga membawa berkah bagi pemerintah daerah,” ungkapnya.

Dijelaskan, dari hasil tangkapan dan budidaya ikan. Pemkab memperoleh pendapatan melalui retribusi perikanan. Nilainya lumayan besar, karena hingga Agustus 2010 ini, retribusi perikanan yang masuk ke kas daerah mencapai Rp 200 juta. Angka ini juga meningkat drastis dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 40 juta saja. Sedangkan untuk tahun ini, DKP menargetkan angka Rp 250 juta dari retribusi perikanan.

Menyangkut pembesaran ikan, katanya, didominasi gugusan pulau Siantan mengingat pada dasarnya jenis ikan yang dibesarkan adalah jenis Napoleon, Kerapuk, Ketepas dan Sonok. Sedangkan jenis ikan yang ditangkap nelayan adalah Tongkol, Tenggiri, Kerisi, Selar, Kerapu Manyu, Teri, Bilis, Pari, Kure, Belanak, Gembung, Gurita, dan Sotong.

“Sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kepulauan Anambas masih menggunakan teknologi penangkapan ikan secara tradisional. Berdasarkan data Natuna dalam angka tahun 2007, jumlah armada kapal perahu yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas sejumlah 2847 Unit, selain itu jenis alat yang digunakan lebih didominasi oleh pancing ulur,” pungkasnya. (Riky Rinovsky)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia