Natuna, Dari Kuburan Keramat Hingga Habitat Penyu

detikTravel Community -  Pulau Panjang di Natuna, Kepulauan Riau menawarkan wisata yang begitu lengkap. Tak hanya menampilan pemandangan alam yang indah, traveler juga bisa melihat banyak penyu dan wisata mistis di kuburan keramat.

Beberapa waktu lalu, saya dan Team Natuna Explore menjelajahi Pulau Panjang di Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pulau Panjang merupakan salah satu pulau berpenghuni meski hanya ada 3 rumah yang dibuat dari kayu.

Rumah tersebut sengaja dibuat untuk orang yang menjaga waring ikan (tambak) dan memonitor pelestarian penyu. Pulau Panjang terletak di seberang Desa Teluk Buton dan dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 15 menit perahu yang disebut pompong.

Pulau Panjang ini adalah salah satu surga bagi penyu hijau untuk mendarat dan bertelur. Kabarnya, penyu hijau ini salah satu jenis yang paling banyak diburu dagingnya. Indonesia menjadi surga perburuan ilegal ini, karena dari 7 jenis penyu yang tersebar di dunia, 6 di antaranya hidup di Indonesia.

Kearifan penduduk lokal, di pesisir pantaipun patut diacungi jempol, mereka menggunakan speargun untuk mendapatkan ikan. Lebih ramah lingkungan dan pastinya lebih cepat ketimbang menggunakan jaring atau alat pancing. Ikan karang menjadi target utama, yang selanjutnya akan diasinkan untuk konsumsi dan dijual.

Pulau yang terpisah dari daratan Natuna Besar ini memiliki keunikan serta spot-spot menarik, yang sangat istimewa untuk di jelajahi. Selain bisa melihat hamparan laut luas yang langsung berhadapan dengan Laut China Selatan, hamparan bebatuan serta sunsetnya juga memanjakan mata.

Bagi yang hobi diving atau snorkeling, Pulau Panjang menyediakan spot yang tiada duanya. Karang yang masih alami juga dihidupi banyak ikan. Di pulau ini juga terdapat sarang burung walet dan gua-gua.

Penyu akan bertelur di Pulau Panjang ini sekitar Juli hingga Oktober. Untuk seterusnya, penyu akan kembali bertelur di lubang yang sama pada malam hari kemudian menetas dalam waktu sekitar tiga bulan.

Penyu yang sering bertelur di Pulau Panjang salah satunya adalah penyu hijau. Penyu hijau (chelonia mydas) sangat diminati dengan maksud untuk dijadikan obat.

Selain penyu juga terdapat burung walet yang bersarang, dataran padang rumput yang luas, pohon cemara, pepohonan kelapa sepanjang pantai, dan yang paling seru juga tentu traveler bisa memancing.

Mengelilingi pulau panjang harus bawa persediaan minuman yang cukup. Kurang lebih 3 jam lah waktu yang dihabiskan untuk mengitari pulau tersebut. Bila air surut traveler bisa menyusuri pantai sembari mencari kerang-kerang yang bisa dimasak.

Pulau Panjang juga memiliki kuburan keramat. Konon, dahulu ada keluarga yang tinggal di pulau itu untuk berkebun. Hingga kini masyarakat sekitar tetap menjaga kuburan keramat tersebut.

Untuk ke Pulau Panjang, dari pusat Kota Ranai ibukota Kabupaten Natuna perjalanan lebih kurang satu jam dengan kecepatan standar 70 km/jam. Jalanan yang bagus memudahkan kendaraan roda empat dan roda dua untuk menjangkau lokasi.

Dari pelabuhan di Teluk Buton kami menyewa perahu warga setempat dengan biaya Rp 150 ribu sudah antar jemput. Perjalanan dari Teluk Buton ke Pulau panjang memakan waktu sekitar 45 menit.

Traveler yang ke sana, jangan lupa tetap jaga keindahan alam. Jangan buang sampah sembarangan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cikunggunya menyerang warga natuna

Turis Kunjungi Sejumlah Wisata Anambas

Avatar yg dapat menguasai ke-4 elemen & membawa 'keseimbangan' dunia