Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

3 JAM TNI AL AWASI USS RONALD REAGEN

Gambar
Detik kepri- Peristiwa menegangkan terjadi di peraian sebelah utara Kabupaten Natuna, tepatnya di kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), antara perairan Pulau Laut dan Pulau Subi. Dimana enam kapal milik negara adidaya itu, salah satunya kapal induk, dengan merek lambung USS Ronald Reagen berlayar di dekat perairan Indonesia. untuk apa dan kemana tujuan Kapal Induk yang ditemani 1 unit Kapal tangker dan 4 Kapal jenis Destroyernya melintasi alur laut Indonesia masih dalam tanda tanya besar. Akhirnya, setelah di awasi oleh Pesawat pengintai TNI-AL jenis Cassa selama tiga jam, iring-iringan kapal perang USA ini menjauh ke arah Utara perairan Natuna. Kronologis yang cukup menegangkan ini, terutama dari kalanagn TNI di Ranai, terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi, Satuan Radar 212 TNI AU sempat mendapat sinyal tentang keberadaan 6 kapal mencurigakan di sebelah utara Pulau Laut. Setelah dilakukan koordinasi, TNI-AL mengirimkan 1 pesawat TNI-AL jenis Cassa untuk memata-matai aktifitas 6

”Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir”

Gambar
Laporan:Riky rinovsky Natuna-Selain beban utang dan penurunan daya saing ekonomi, masalah ekonomi paling krusial Indonesia adalah kemiskinan (60 juta jiwa) dan pengangguran (40 juta orang). Karena itu, setiap sektor pembangunan harus berkinerja maksimal dan bersinergi untuk mengatasinya. Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan danpersaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Mengingat potensinya sangat besar, sementara permintaannya terus meningkat --seiring dengan bertambahnya penduduk dunia-- ekonomi kelautan diyakini dapat menjadi keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa. Lautan luas seharusnya membuat Natuna menjadi penghasil laut utama. Namun letak Natuna terlalu jauh, sehinga membuat nelayan tidak mampu memasarkan ikan tangkapannya. Sementara, fasilitas ruang pendingin untuk mengawetkan ikan juga belum ada dan kapal kargo pengankut masih minim i

”Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir”

Laporan:Riky rinovsky Natuna-Selain beban utang dan penurunan daya saing ekonomi, masalah ekonomi paling krusial Indonesia adalah kemiskinan (60 juta jiwa) dan pengangguran (40 juta orang). Karena itu, setiap sektor pembangunan harus berkinerja maksimal dan bersinergi untuk mengatasinya. Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan danpersaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Mengingat potensinya sangat besar, sementara permintaannya terus meningkat --seiring dengan bertambahnya penduduk dunia-- ekonomi kelautan diyakini dapat menjadi keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa. Lautan luas seharusnya membuat Natuna menjadi penghasil laut utama. Namun letak Natuna terlalu jauh, sehinga membuat nelayan tidak mampu memasarkan ikan tangkapannya. Sementara, fasilitas ruang pendingin untuk mengawetkan ikan juga belum ada dan kapal kargo pengankut masih minim i

SMK Kelautan Natuna Merintis Sekolah Berstandar Internasional

Selasa, 9 Juni 2009 15:51:50 - oleh : redaksi NATUNA – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelauran Kabupaten Natuna saat ini tengah merintis Sekolah Berstandard Internasional (SBI). Program ini merupakan proyek prestisius pemerintah pusat dalam rangka mewujudkan Pasal 50 ayat 3 Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan Pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyelenggarakan sekurang kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf Internasional. “Departemen Pendidikan Nasional segera mengeluarkan program Sekolah Bertaraf Internasional yang proyek rintisannya telah menyertakan ratusan SMP dan SMA di hampir semua Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Ini proyek prestisius karena dibiayai Pemerintah Pusat 50 persen, Pemerintah Provinsi 30 persen dan Pemerintah Kabupaten/Kota 20 persen dari dana yang dibutuhkan,” terang Kepala Sekolah SMK Kelautan Kabupaten Natuna, Drs.Hamid Asnan, Selasa

PT.NJB Babat Hutan Bakau Tahun 2008

Sabtu, 30 Mei 2009 18:24:19 - oleh : redaksi NATUNA – PT.Natuna Jaya Bahari (NJB) yang disebut sebut milik pengusaha asal Natuna bernama Akiang, telah melakukan pembabatan kawasan hutan bakau atau mangrove di kawasan Semala, Pulau Tiga, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna. Pembabatan hutan yang termasuk dalam kategori hutan lindung tersebut berlangsung tahun 2008 lalu dan telah menghilangkan bakau seluas 2 Ha lebih. Seorang warga Semala, Harumin, yang menghubungi redaksi media ini, Jumat (29/5) mengatakan bahwa pembabatan hutan bakau tersebut dilakukan Akiang untuk mendirikan PT.NJB sebagai perusahaan penampung ikan hasil tangkapan kapal nelayan. Selain itu, perusahaan juga memiliki rencana akan mendirikan tempat pengeringan rumput laut. Menjawab media ini, apakah pada tahun 2008 lalu tidak ada aparat terkait yang memberikan sanksi atas perbuantan Akiang tersebut, Harmain menjawab baha pada saat itu, ada tim dari Pemkab Natuna yang turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan “ Hanya

Daeng Tidak Jalani Pemeriksaan KPK

Jum`at, 12 Juni 2009 08:04:58 - oleh : redaksi NATUNA – Bupati Natuna, Daeng Rusnadi, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, Kamis (11/6) sekitar pukul 14.00 Wib dikhabarkan tengah menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di gedung KPK, Jl.Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Khabar tersebut ternyata tidak benar karena hingga pukul 14.00 Wib Daeng masih terlihat di Natuna dengan agenda melepas 20 orang jemaah yang akan berangkat Umroh ke tanah suci Mekah. ’’ Sekitar pukul 13.30 Wib, Bupati Natuna. Daeng Rusnadi masih di Natuna dengan agenda melepas 20 orang jemaah yang akan berangkat Umroh ke Mekah. Pelepasan dilakukan di aula pertemuan kantor Bupati dan dihadiri jajaran Muspida,” ujar wartawan www.detikkepri.com Risky Rinovski yang dihubungi dari kantor redaksi di Tanjungpinang. Risky melaporkan bahwa 20 jemaah yang diberangkatkan Umroh tersebut merupakan warga masyarakat yang memenangkan hadiah undian gerak jalan santai yang disel

Pendataan Jumlah Penduduk Penting Bagi Perencanaan Pembangunan Daerah

Detik kepri -Pelaksanaan pembangunan daerah bukan merupakan suatu hal yang mudah. Perlu didukung seluruh potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumberdaya manusia. Untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dibutuhkan institusi pendidikan yang berkualitas pula. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Natuna menganggap sector pendidikan merupakan suatu prioritas utama dalam pembangunan yang tertuang dalam Misi Pembangunan Kabupaten Natuna pada Pilar kedua. Memang diakui bahwa sector pendidikan merupakan salah satu sector dengan begitu banyak permasalahan. Mulai dari ketersediaan infrastruktur, tenaga pengajar (guru), konsep pengajaran, sampai kepada permasalahan peserta didik. Problema ini tidak dapat diselesaikan jika hanya mengandalkan kebijakan pemerintah, melainkan seluruh komponen seharusnya mengambil bagian dalam menyelesaikan permasalahan ini. Hal ini disampaikan Bupati Natuna, Drs. H. Daeng Rusnadi, M.Si pada acara Penegerian Madrasah Aliyah Ibnu Khaldum Sedanau menja