Postingan

SMAN 1 Perbatasan Pulau Laut

HIDUP HANYA SEKALI HARUS BERARTI

PLN Sering Lakukan Pemadaman Mendadak

Sumber www.Detikkepri.com NATUNA – Pihak PT.PLN Ranting Ranai, Natuna, dalam kurun waktu 3 minggu terakhir sering melakukan pemadaman mendadak. Pemadaman mendadak ini di luar pemadaman bergilir yang telah terjadwal. Pemadaman mendadak dilakukan dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Akibat tindakan semena-mena ini tentu membuat masyarakat Ranai cukup menderita kerugian. Namun ironisnya, pihak PLN tidak juga memberikan pelayanan terbaiknya. Bahkan sebelum melakukan pemadaman tidak memberikan informasi pemberitahuan kepada para pelanggan. Dila (24) pemilik Toko Pakaian Aura Collection di Jl.Datuk Kaya Wan Mohd Rasyid, Pasar Ranai, Natuna, mengungkapkan bahwa pemadaman listrik bisa dilakukan 3 kali dalam satu hari. Dan itu jelas merugikan para pedagang yang ada. “Bila pemadaman listrik terus berlangsung lama dan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tentu merugikan banyak pihak termasuk kami pemilik took,” terang Dila menjawab detikkepri.com. Senada, Mul, pedaga

Natuna Terbuka Bagi Investasi Asing

Gambar
laporan:Rikyrinovsky sumber:www.detikkepri.com NATUNA - Kabupaten Natuna sangat membuka diri terhadap investor asing yang ingin menanamkan modalnya. Kabupaten Natuna juga siap memberikan berbagai kemudahan bagi investor asing yang ingin membangun jaringan bisnis di Natuna. Menurut Wakil Bupati Natuna, Drs Raja Amirullah, Natuna tidak pernah mempersulit investor asing yang akan masuk. Bahkan, katanya, berbagai kemudahan sudah ditawarkan kepada investor asing yang ingin membuka jaringan bisnisnya ke Natuna. Dijelaskan, bentuk kemudahan yang akan diberikan antara lain masalah perijinan, penyediaan lahan serta berbagai kemudahan lainnya. “Bagi investor asing yang ingin masuk, akan kita bantu secara penuh. Sebagai bukti, saya yang akan jadi jaminan sepanjang investor tersebut serius ingin mengembangkan bisnis di Natuna,” ungkapnya, kepada detikkepri.com, Sabtu (5/12). Natuna, ungkapnya, masih terus mempromosikan potensi daerah yang dimilikinya. Promosi dilakukan diberbagai manca negara

Nelayan Natuna Belum Terima Pompong Bantuan DKP

Gambar
sumber:www.Detikkepri.com laporan:Rikyrinovsky NATUNA – Nelayan Kabupaten Natuna hingga kini belum juga menerima pompong bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Kepri. Padahal, bantuan tersebut secara simbolis telah diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Rabu (13/1) lalu di pantai Pinang Marina, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Belum diterimanya kapal tangkap ikan yang merupakan bantuan pemerintah bagi para nelayan tradisional tersebut, karena memang masih dalam tahap pembuatan oleh pihak PT. Sepandang Harapan selaku pemenang tender proyek APBD Kepri tahun 2009 senilai Rp.4,8 Miliar tersebut. Sayangnya, entah kapal bantuan yang menjadi idaman para nelayan tersebut dapat direalisasikan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Natuna, Drs.H. Izwar Asfawi yang dikonfirmasi mengaku tidak dapat memberikan penjelasan secara detail. Hanya saja, ia meminta bertemu untuk bersama-sama menanyakan langsung kepada pihak kontraktor yang mengerjakan pengadaan

Air PDAM Kering, Warga Resah

Gambar
sumber:www.detikkepri.com laporan:Rikyrinovsky NATUNA – Aliran Antelk PDAM Tirta Nusa hanya menghandalkan air Hujan saat musim kemarau air kering celakanya pihak PDAM tidak ada solusi untuk mengatasi kebutuhan fital masyarakat di Natuna. Keringnya air PDAM Naruna membuat warga Batu Ampar, Bandarsyah dan hampir seluruh wilayan Ranai, Natuna menjadi resah. Pasalnya, keringnya air PDAM ini telah berlangsung sejak sebulan lalu. Menurut salah seorang warga, Ny.Dila, macetnya air PAM sudah macet akhir Maret lalu. Warga sendiri telah mendesak pihak PDAM untuk mengalirkan air. Hanya, saja PDAM tidak bisa merealisasikan permintaan tersebut. “Akibatnya, kita sebagai pelanggan harus mengungsi ke tempat lain untuk mandi, mencuci dan keperluan lainnya,” ungkap Ny.Dila. Ia mengaku tidak mengetaui penyebab macetnya air PDAM mengalir ke pelanggan. Yang jelas macetnya air PDAM telah meresahkanm. Ny.Sari, warga lainnya mengaku heran akan macetnya air PDAM Natuna tersebut. Apalagi, pemerintahan telah me

Kualitas Pendidikan Natuna Cendrung Menurun

Gambar
sumber:www.DetikKepri.com laporan:Rikyrinovsky NATUNA – Kualitas pendidikan di Kabupaten Natuna cenderung menurun. Hal ini dinilai memperihatinkan. Terhadap kondisi ini, Plt.Bupati Natuna, Raja Amirullah mengajak semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, orang tua, pendidik/guru dan dosen serta anak didik, untuk bangkit dan bekerja sama menata dunia pendidikan di Kabupaten Natuna. “Mari kita bersama-sama menata kembali pendidikan di Kabupaten Natuna,” kata Amirullah menjawab detikkepri.com, Jumat (7/5) di Ranai, Natuna. Dikatakan, pendidikan di Kabupaten Natuna perlu dimotivasi untuk bisa kembali bangkit. Untuk itu, dibutuhkan perhatian dengan menanganinya secara benar sehingga menghasilkan generasi sebagaimana yang diharapkan. Menurutnya, pembenahan yang akan dilakukan diantaranya menyangkut permasalahan guru dengan mendata ulang ketersediaan tenaga guru untuk penentuan formasi CPNSD serta perbaikan mekanisme mutasi dan promosi para guru. Selain itu, katanya, juga akan dilakukan pen

Desa Batu Berian Butuh Tenaga Medis dan Penerangan Listrik

NATUNA - Kepala Desa (Kades) Batu Berian, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, M.Alamin mengatakan bahwa desa Batu Berlian membutuhkan tenaga medis dan penerangan listrik. Hal ini mengingat kondisi desa yang jauh dari pusat kota Kecamatan. “Kita berharap bantuan tenaga medis dan penerangan yang belum kita rasakan,” kata Alamin. Dijelaskan, masalah penerangan listrik sangat penting di desa Batu Berian karena sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Apalagi, untuk listrik, kendalanya adalah beban masyarakat yang mencapai Rp.100.000,- per bulan dengan kondisi menyala hanya 4 jam per hari. Padahal, subsidi melalui dana alokasi dana desa (ADD) sudah mencapai Rp.12 juta. Menurut Alamin, untuk penerangan, yang ada hanya 2 unit mesin genset. Itu pun 1 unit lainya tidak dapat digunakan karena rusak. Sedangkan untuk mesin dari Pemkab dan PNPM pada tahun 2004, sudah tersalur ke 90 rumah dengan jumlah 170 KK. Dia mengatakan, sampai saat ini, warga desa masih banyak yang belum dapat menikma