Postingan

“Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna di pakan Baru”

Gambar
Haidir Char: Kabupaten Kepulauan Natuna sukses berpartisipasi dalam Pameran Nasional Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar di Pekanbaru, Riau pada 19-23 Juni. Dalam kegiatan yang memamerkan berbagai produk teknologi lokal yang praktis dan sederhana ini. Seiring kemajuan Teknologi di berbagai bidang masyarakat dituntut memiliki kemapuan untuk mengikuti perkembangan Teknologi yang ada jika tidak ingin ketinggalan di era globalisasi. Bagi kalangan industri kecil dan menengah serta komponen masyarakat lainnya, penguasaan teknologi mutlak untuk dimiliki. Persaingan usaha akan semakin kuat dan ketat sehinggga menuntut peningkatan mutu, mulai dari proses produksi sampai pada pemasaran Sehubungan dengan hal tersebut, Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional dapat dijadikan media yang mempertemukan pelaku-pelaku teknologi dengan masyarakat pengguna, sehingga masyarakat pengguna dapat memperoleh informasi yang cukup untuk menentukan pilihan teknologi yang dibutuhkan. Pameran TTG ini kata hadir Ca

Izin Kapal Nelayan Asing Sudah Dicabut

Senin, 10 Agustus 2009 (sijori mandiri) RANAI- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Natuna Izwar Aspawi mengatakan kapal nelayan Thailand tidak diizinkan lagi melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia khususnya di laut Natuna. Pencabutan izin itu berdasarkan peraturan Menteri DKP sejak tahun 2007 oleh Departemen Kelautan di Jakarta . "Izin kapal asing baik itu dari Thailand, China atau Vietnam untuk melakukan penangkapan ikan di laut Natuna sudah dicabut. Jika ditemukan masih ada kapal asing tersebut beroperasi, berarti kapal tersebut ilegal keberadaannya", kata Izwar saat ditemui di kantornya, Jumat (7/8) lalu. "Jadi, tidak benar ada izin terhadap kapal nelayan asing di laut Natuna" lanjutnya. Bagaimana dengan kapal eks Thailand yang banyak ditemui sedang menangkap ikan? Kata Izwar, kapal tersebut merupakan milik pengusaha Indonesia yang dibeli pada saat pelelangan oleh pihak kejaksaan sesuai prosedur dan aturan yang belaku. Menurut Izwar kap

Akar Terorisme ialah Ideologi Kebencian

Gambar
Oleh : Juswan Setyawan 14-Aug-2009, 13:54:52 WIB - [www.kabarindonesia.com] KabarIndonesia - Banyak orang mengira bahwa akar terorisme ialah ideologi kekerasan. Tampaknya pandangan ini semakin jauh dari kebenaran. Mengapa? Kekerasan hanyalah alat dan sarana praksis. Sama sekali bukan penyebab atau alasan kausatif. Anak kecil memukul temannya. Ini bukan sebab melainkan ekspresi. Lalu apa sebabnya? Karena ia “menjadi” benci terhadap temannya yang telah merebut mainannya, mengambil makanannya, atau yang telah “mencuri” perhatian ibu guru terhadapnya. Kita kenal istilah “sibling rivalry” atau persaingan sekandung. Si kakak mencubit adiknya yang masih orok. Apakah di sini lalu dasarnya ideologi kekerasan? Sama sekali tidak! Cubitannya itu hanyalah media ekspressifnya. Ia merasa terganggu dan benci kepada adik kecilnya yang – walaupun tampak tak berdosa dan tak berdaya – namun telah “merampas” seluruh perhatian dan kasih ibu kepada dirinya. Dulu ia mendapatkan seluruh perhatian dan kasih i

Bupati Optimis bisa mencapai swasembada pangan

Gambar
Kepri Times -Bupati Natuna Daeng Rusnadi dan seluruh unsur muspida melaksanakan panen raya di Desa Air Lengit, Bunguran Tengah, Natuna, Senin (27/7). Panen dilaksanakan di sawah seluas 12 hektare yang dikelola Kelompok Tani Suka Makmur yang beranggotakan seluruh masyarakat Desa Air Lengit Bunguran Tengah Natuna. Bupati Natuna dalam sambutannya mengatakan, panen raya ini adalah salah satu program peningkatan ketahanan pangan daerah menuju Natuna Mas 2020 yang dianggarkan melalui pemerintahan pusat. ”Saya mewakili pemerintah daerah merasa bangga dengan panen raya ini. Meskipun belum ada irigasi, masyarakat bisa menciptakan karya gemilang, meskipun kita akui belum sempurna,” ujarnya. Daeng menambahkan, pemerintah mendukung program seperti ini. Paling tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok seperti beras untuk daerah sendiri. Wasno, salah seorang petani sawah memberikan respons positif atas terobosan yang dilakukan Bupati Natuna itu. Memang saat ini katanya, kendala yang dihadapi petani sawah

3 JAM TNI AL AWASI USS RONALD REAGEN

Gambar
Detik kepri- Peristiwa menegangkan terjadi di peraian sebelah utara Kabupaten Natuna, tepatnya di kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), antara perairan Pulau Laut dan Pulau Subi. Dimana enam kapal milik negara adidaya itu, salah satunya kapal induk, dengan merek lambung USS Ronald Reagen berlayar di dekat perairan Indonesia. untuk apa dan kemana tujuan Kapal Induk yang ditemani 1 unit Kapal tangker dan 4 Kapal jenis Destroyernya melintasi alur laut Indonesia masih dalam tanda tanya besar. Akhirnya, setelah di awasi oleh Pesawat pengintai TNI-AL jenis Cassa selama tiga jam, iring-iringan kapal perang USA ini menjauh ke arah Utara perairan Natuna. Kronologis yang cukup menegangkan ini, terutama dari kalanagn TNI di Ranai, terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi, Satuan Radar 212 TNI AU sempat mendapat sinyal tentang keberadaan 6 kapal mencurigakan di sebelah utara Pulau Laut. Setelah dilakukan koordinasi, TNI-AL mengirimkan 1 pesawat TNI-AL jenis Cassa untuk memata-matai aktifitas 6

”Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir”

Gambar
Laporan:Riky rinovsky Natuna-Selain beban utang dan penurunan daya saing ekonomi, masalah ekonomi paling krusial Indonesia adalah kemiskinan (60 juta jiwa) dan pengangguran (40 juta orang). Karena itu, setiap sektor pembangunan harus berkinerja maksimal dan bersinergi untuk mengatasinya. Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan danpersaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Mengingat potensinya sangat besar, sementara permintaannya terus meningkat --seiring dengan bertambahnya penduduk dunia-- ekonomi kelautan diyakini dapat menjadi keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa. Lautan luas seharusnya membuat Natuna menjadi penghasil laut utama. Namun letak Natuna terlalu jauh, sehinga membuat nelayan tidak mampu memasarkan ikan tangkapannya. Sementara, fasilitas ruang pendingin untuk mengawetkan ikan juga belum ada dan kapal kargo pengankut masih minim i

”Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir”

Laporan:Riky rinovsky Natuna-Selain beban utang dan penurunan daya saing ekonomi, masalah ekonomi paling krusial Indonesia adalah kemiskinan (60 juta jiwa) dan pengangguran (40 juta orang). Karena itu, setiap sektor pembangunan harus berkinerja maksimal dan bersinergi untuk mengatasinya. Di era globalisasi yang bercirikan liberalisasi perdagangan danpersaingan antarbangsa yang makin sengit, segenap sektor ekonomi harus mampu menghasilkan barang dan jasa (goods and services) berdaya saing tinggi. Mengingat potensinya sangat besar, sementara permintaannya terus meningkat --seiring dengan bertambahnya penduduk dunia-- ekonomi kelautan diyakini dapat menjadi keunggulan kompetitif dan memecahkan persoalan bangsa. Lautan luas seharusnya membuat Natuna menjadi penghasil laut utama. Namun letak Natuna terlalu jauh, sehinga membuat nelayan tidak mampu memasarkan ikan tangkapannya. Sementara, fasilitas ruang pendingin untuk mengawetkan ikan juga belum ada dan kapal kargo pengankut masih minim i