Postingan

Pemkab Diminta Atasi Masalah Listrik

Gambar
RANAI- Sejumlah warga Ranai meminta Pemkab Natuna segera mengambil langkah tegas terhadap pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini. Karena akibat listrik sering mati, banyak pekerjaan yang terbengkalai pengerjaannya. Seperti yang diungkapkan Wiwik warga Batu Hitam, Kelurahan Ranai kemarin. Ia menyebutkan, masalah listrik di Natuna jangan dijadikan masalah besar, dengan cara menyudutkan salah satu pihak serta saling tuduh menuduh terhadap penyebab terjadinya pemadaman listrik. Namun yang harus dipikirkan bagaimana caranya mencari solusi supaya listrik di daerah ini tidak lagi byar pet. " Saya dengar, listrik mati belakangan ini karena mesin pembangkit listrik kehabisan solar. Ada lagi, saya dengar listrik padam karena sedang ada pemasangan travo. Padahal, kalau dikaji lebih lanjut masalah tersebut bisa diatasi dengan cepat. Itu jika ada niat baik dan langkah tegas dari pemerintah daerah," ujar Wiwik yang ditemui, Jumat (8/7). Tindakan tegas di sini, kata Wiwik

Akte Kelahiran Belum Jadi Syarat Utama PSB

Gambar
RANAI- Dinas pendidikan Kabupaten Natuna hingga kini belum bisa memberlakukan akta kelahiran sebagai sarat mutlak dalam penerimaan siswa baru (PSB). Pasalnya di daerah ini masih banyak masyarakat yang anaknya belum memiliki akta kelahiran. " Kita sudah mulai mencoba agar penerimaan siswa baru, siswa diharuskan mencantumkan akta kelahiran, namun sejauh ini persyaratan tersebut masih belum berjalan dengan maksimal, karena masih ada siswa yang belum memiliki surat akta kelahiran," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna Jasman Harun yang ditemui, Rabu (6/7). Kata Jasman, pihaknya saat ini sudah mulai mensosialisasikan kepada orang tua murid tentang pentingnya memiliki akta kelahiran, selain untuk persyaratan pendaftaran sekolah, akta kelahiran juga penting untuk melamar pekerjaan. " Perlahan, persyaratan akta kelahiran sudah diterapkan di sekolah TK, SD, SLTP dan SLTA, dan ini akan terus kita sosialisasikan kepada pihak orang tua, supaya anaknya yang baru lahi

Puluhan Penumpang Wings Air Gagal Terbang

Gambar
batamtoday - Puluhan calon penumpang dari maskapai penerbangan Wings Air dengan nomor penerbangan JTR 1270, sejak Senin, 4 Juli 2011 lalu gagal terbang ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Pasalnya, pesawat tersebut tidak juga kunjung sampai di Bandara Hang Nadim, Batam dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang dengan alasan mengalami kerusakan. Diantara 58 calon penumpang tujuan Natuna yang tersisa ini, delapan diantanya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Natuna yang tidak dapat menjalankan aktivitasnya seperti biasa sejak Senin lalu. Informasi yang beredar dari mulut calon penumpang yang mendatangi pihak maskapai di Bandara Hang Nadim menyebutkan pesawat mengalami kerusakan teknis di Palembang. "Informasi pihak maskapai, pesawat Wing Air mengalami masalah teknis di Palembang, sehingga belum dapat terbang ke Batam," ujar Zulhendri, salah satu penumpang yang mempertanyakan setatus keberangkatan mereka ke kantor perwakilan Wing Air di Bandara H

Natuna Krisis Air Bersih, Dana Rp15 Miliar Untuk Perbaikan PAM, ‘Hanyut’

Gambar
Sudah tiga minggu ini Natuna mengalami krisis air bersih, sehingga kegiatan warga untuk MCK (Mandi, Cuci, Kakus) maupun keperluan lainya menjadi sangat terganggu. Air PDAM sudah tiga minggu ini tidak mengalir ke rumah-rumah warga. Sementara 150 KK lebih warga perkampungan Penagi yang bermukim di Pelantar Penagi, Ranai, sudah lama hidup dengan jatah air yang hanya 100 liter per KK/per hari, padahal warga menginginkan air dapat langsung didistirubusikan ke rumah-rumah warga. Warga pun mempertanyakan dana Rp15 miliar yang telah digelontorkan APBD Natuna tahun 2010 kepada PDAM untuk memperbaiki instlasi airnya, namun kenyataanya, hingga kini, tidak ada sama sekali kegiatan perbaikan dan pembangunan yang dilakukan PDAM Ranai. “Natuna dilanda krisis Air berkepanjangan, air sangat sulit didapati mengingat sumber Air dari PDAM tidak lagi mengalir ke rumah warga,” ujar Budi Hermanto salah seorang tokoh pemuda Tempatan kepada Wartawan. Sementara itu sejak dua minggu terakhir, ka

Jaksa Tahan Kadis Kesehatan

Diduga Korupsi Pengadaan Speedboat RANAI- Kejaksaan Negeri Ranai resmi menahan Kepala Dinas Kesehatan Natuna Ahmad Mukhtar dan Ketua PPTK Suherman Sejak Rabu (6/7) lalu. Keduanya ditahan karena diduga terlibat kasus korupsi pengadaan speedboat puskesmas keliling di Dinas Kesehatan Natuna dengan nilai Rp1,5 miliar. Sebelumnya, keduanya sempat menjalani pemeriksaan di Kejari Ranai dan ditetapkan sebagai tersangka sejak pertengahan Juni lalu. Kini, keduanya menjadi tahanan titipan di Polres Natuna. "Kita sudah menahanan kedua tersangka masing-masing berinisial Am dan Sh itu. Keduanya ditahan setelah melalui penyelidikan lebih lanjut," kata Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Ranai, Deddy Rasyd, kemarin. Deddy juga menyebutkan, Am ditahan karena diduga telah melakukan penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 yang digunakan untuk pembelian speedboat puskesmas keliling (Puskel) di Kecamatan Pulau Laut Natuna. Dijelaskan Deddy, dari jumlah dana sebesar Rp 1

Aku Tetap Menjadi Nelayan Natuna

Gambar
Bila kondisi laut tidak berombak besar, dan musim menangkap ikan, maka dapat dipastikan semua perahu akan turun ke laut, mencari ikan. Hanya, perahu-perahu, yang dalam perbaiak, atau dalam kondisi rusak sama sekali, yang terlihat saat itu. Sebaliknya, jika kondisi ombak besar atau laut sepi tangkapan, maka para nelayan pun tidak turun ke laut. Jika dipaksakan, hasilnya tidak saja merugi, tetapi bisa saja, perahu karam dibuatnya. “Ini laut baru sepi Mas, semua nelayan di sini tidak turun ke laut. Waktu seperti ini, akan digunakan para nelayan untuk memperbaiki perahu dan mesin,” tutur Rahmat (51) salah seorang nelayan desa Pian Tenggah Kecamatan Bunguran Tenggah Provinsi Kepri . Pria yang mengaku menjadi nelayan semenjak lulus SD ini, menjelaskan bahwa jika musim penghujan, nelayan banyak nganggurnya. Dan waktu, hanya dipergunakan untuk memperbaiki atau merawat peralatan menangkap ikan. Seperti misalnya, memperbaiki perahu dengan menambal pada tempat yang bocor. Mengecatnya,

Menghindari Lubang Jalan Perawat Tewas Seketika

NATUNA Provinsi Kepri-Jalan berlubang menjadi salah satu faktor utama seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di Natuna Jalan berlubang bukanlah sesuatu hal asing yang sulit ditemukan. Sulitnya mendapatkan kualitas aspal yang standar mengakibatkan sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten Natuna, banyak yang berlubang Bahkan, meski ruas jalan tersebut baru saja dikerjakan dan masih dalam tahap pemeliharaan, sudah terlihat retakan pada bibir jalan Selain karena kualitas aspal juga diduga pengerjaan proyek tidak sesuai bestek. Seperti yang di alami korban Irma Veronika boru Sembiring (24), seorang perawat di Kabupaten Natuna tewas mengenaskan di Jalan Tapau, Batubi, Kecamatan Bunguran Barat setelah kendaraan yang ditumpanginya oleng saat menghindari sebuah lubang menganga pada Jumat, 8 Juli 2011 sekitar pukul 8.30 WIB. Menurut penuturan rekan korban yang tidak mau disebutkan namanya, Irma pagi tadi berencana menghadiri acara di sebuah Posyandu yang ada di Tapau. Keberangkatan Ir