Postingan

Warga Keluhkan Pungutan Pajak ke Warung

Laporan: Riky Rinovsky NATUNA – Sejumlah warga Ranai, Natuna, mengeluhkan pemungutan pajak hingga ke warung warung makanan yang ada. Apalagi, warga menilai warung makanan yang dikenakan pajak penghasilan sebesar.10 persen tersebut belum layak untuk dikategorikan sebagai restoran atau rumah makan. “ Kita masih bingung dengan kriteria restoran atau rumah makan yang akan dikenakan pajak untuk disetorkan ke kas daerah. Disetiap sudut kota Ranai ini banyak terdapat warung nasi serta kedai skala kecil. Rasanya untuk hal ini belum layak dikategorikan sebagai restoran sehingga dinilai belum layak untuk dikenakan pajak,” terang, Amin seorang warga Ranai kepada media ini. Menurut Amin, meski belum layak dikategorikan sebagai Restoran atau Rumah Makan namun faktanya pungutan pajak sebesar 10 persen tersebut telah dilakukan. Akibatnya hal ini menjadi beban bagi warga masyarakat. “ Kita sebagai warga tentu enggan untuk makan di warung warung tersebut. Ini tidak saja menjadi beban kita tetapi juga o

Jaring Potensi PAD, Dispenda Jemput Bola

laporan:Riky Rinovsky NATUNA – Untuk menjaring sejumlah potensi pendapatan asli daerah (PAD), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Natuna menerapkan sistem jemput bola. Selain itu, para wajib pajak yang ada juga akan dimanjakan dengan berbagai kemudahan dengan penyediaan fasilitas pendukung guna memudahkan proses pembayaran kewajiban para wajib pajak. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Natuna, Hardinansyah kepada wartawan disela pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Aparatur Pemerintahan Desa se Kecamatan Pulau Tiga, Senin (11/5) mengatakan salah satu kebijakan yang diberikan adalah pembebasan sanksi adminitrasi bagi wajib pajak (WP) yang melakukan pembetulan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilannya. “ Bagi wajib pajak yang melakukan pembetulan sendiri atas SPT PPh beberapa tahun lalu hingga pajak tahun 2008 serta melakukan pelunasan kekurangan pajak maka tidak akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pelunasan kekurangan pajak,” terang Hardinansy

Listrik Sering Mati, PLN Tak Bayar Kompensasi,pengusaha merugi

Gambar
PLN CABANG RANAI PERLU DI ROMBAK MANAJEMEN laporan:riky rinovsky Detik kepri-Ekonomi Natuna lumpuh dikarenakan sering kali pihak PLN cabang Ranai memeatikan Aliran listik secara mendadak tampa pemberitahuan dari dampak pemadaman listrik tersebut sector Swasta yang yang kesehariannya mengunakan Listrik tidak berjalan Kalangan usaha menyatakan, selama ini belum pernah mendapatkan biaya kompensasi dari PLN jika terjadi pemadaman listrik. Padahal akibat pemadaman tersebut, aktivitas produksi terganggu dan terjadi membengkakkan ongkos produksi. "Ganti rugi apa? Belum pernah ada itu," Pengusaha sekaligus bakal calon Wakil Rakyat DPRD kab Natuna ,ir Dwitra gunawan, di Ranai, Sabtu (8/5). Menurutnya, tagihan rekening listrik memang berkurang. Tapi itu bukan karena pemotongan PLN tetapi memang tagihan turun akibat listrik mati. "Tagihan memang turun. Tapi itu otomatis, kan listriknya juga padam. Ya pasti berkurang tagihannya," tegas dwitra. Pernyataan bahwa PLN akan m

Penggarapan Natuna Butuh Teknologi Tinggi

Gambar
Herdaru PurnomoHerdaru Purnomo - detikFinance (Foto: Reuters) Jakarta - Siapa pun perusahaan yang nantinya bakal jadi tandem Pertamina dalam pengelolaan blok Natuna D-Alpha diharapkan menguasai persis teknologi tinggi, khususnya untuk melakukan pengelolaan karbon dioksida (CO2). Delapan perusahaan asing sedang bersaing keras. "Perusahaan apapun yang nantinya bersama dengan Pertamina mengelola Natuna D-Alpha harus menguasai teknologi pemisahan zat CO2," ujar pengamat perminyakan Kurtubi ketika dihubungi detikFinance di Jakarta, Minggu (15/3/2009). Kurtubi mengatakan bahwa Natuna memiliki kandungan gas CO2 yang sangat tinggi, mencapai 70%. Oleh sebab itu, Kurtubi menekankan pentingnya penguasaan teknologi yang terbukti mampu dalam penggarapan blok Natuna. "Perusahaan tersebut harus sudah terbukti dapat mengolah gas CO2 tersebut, karena tidak mudah, bukan hanya baru percobaan di laboratorium namun sudah dipraktekkan dan hasilnya dapat dibuktikan," paparnya. Natuna D-A

Wisata Bahari dan Kesejahteraan Rakyat Pesisir

Gambar
laporan:Riky rinovsky Natuna kepri Times-Kabupaten Natuna memiliki kekayaan dan keragaman sumberdaya perikanan dan kelautan, seperti potensi perikanan sebesar 1.197.520 ton (Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Natuna, 2005). Disamping itu hasil interpretasi Citra Landsat TM 7 tahun 2000 diketahui bahwa luas Fringging Reef 82.138 ha, Patch reef 65.380 ha, atol; 2.140 ha dan mangrove 2.127 ha. Sementara itu berdasarkan interpretasi Citra Landsat tahun 2002 (Laporan Potensi Sumberdaya Peisisir dan Pulau-Pulau Kecil) diperoleh luas dan sebaran terumbu karang di Kabupaten Natuna 318.292 km2. Juga terdapat potensi 272 buah pulau-pulau kecil yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Namun potensi yang sangat besar ini belum mampu memberikan konstribusi berarti bagi masyarakat pesisir khususnya nelayan lokal Potensi wisata bahari tersebut dapat dijual kepada wisatawan untuk dinikmati keindahannya. Para wisatawan tidak semata-mata disuguhi pertunjukan tari-tarian dan acara kebudayaan pe

Dana P3DK diduga di sunat oleh BPM Natuna

Natuna Kepri times-Untuk mempercepat ketertinggalan desa di bidang infrastruktur, lanjutan program tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Badan Pemberdayaan Desa telah mengucurkan kembali dana Program Percepatan Pembangunan Desa/Kelurahan (P3DK) sebesar Rp 18 miliar untuk 36 desa. Dengan peluncuran P3DK ini, diharapkan ke36 tersebut segera bisa tinggalkan predikat ketertinggalannya. Penanggung Jawab P3DK Provinsi Kepri Naharuddin MTP mengatakan, selama 3 tahun pelaksanaan program P3DK, dari 169 jumlah desa tertinggal dan terbelakang di Provinsi Kepri, sampai saat ini telah 108 desa yang dapat melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana di desanya. Sejumlah sarana dan prasarana yang dibangunan, antara lain jalan, paving block, sumur, jembatan. Bahkan, peningkatan sektor ekonomi dan pendidikan serta kesehatan. "Selama 3 tahun kita laksanakan, sejak 2006-2008 telah 72 desa yang tertingal yang terbantu ditambah 36 desa yang akan mendapat bantuan P3DK pada 2009 ini, deng

Golkar Hampir Pasti Kunci Kursi Ketua DPRD Natuna

Gambar
Natuna kepri Times-. Dari hasil penghitungan sementara, bisa dipastikan Partai Golkar akan mengunci kursi pimpinan sebagai Ketua di DPRD Natuna. Sesuai hasil penghitungan sementara, Partai Golkar berhasil menempatkan 5 wakilnya di DPRD Natuna. Dibilang hampir pasti karena perolehan suara ini belum ditetapkan oeh KPU Pusat, yang rencananya baru digelar 25 Mei mendatang. Di Daerah Pemilihan (Dapil) I Natuna, Partai Golkar menempatkan Ngesti yuni suprapti,Welmi ,Bustamin bakri,Welmi. Selanjutnya di Dapil II (Serasan, subi ,Midai) Partai Golkar berhasil menempatkan 1 wakilnya yakni Hadi Candra S sos, Sementara di Dapil III, 1 kursi akan diduduki oleh bung Tomo dari Tarempak yang kini kab Anambas . Politikus senior Partai Golkar sekaligus Ketua DPD Golkar Natuna, Drs H Daeng Rusnadi Msi yang juga menjabat sebagai Bupati Natuna 2006 s/d 2011 mengatakan, menjadi pimpinan di DPRD Natuna gampang-gampang sulit. Pimpinan harus bisa menempatkan dirinya sebagai pengayom dan "welcome" den